Tembus Angka 102.100, Ekspor Toyota Naik 29.5 Persen


Angka pencapaian ekspor kendaraan CBU (Completely Built Up) telah diumumkan PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN). Sejak Januari hingga Juli 2015, TMMIN telah mengekspor 102.100 unit mobil. Dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya, angka ekspor Toyota kali ini naik sebesar 29.5 persen. “Tembusnya angka 100.000 unit dalam tujuh bulan pertama tahun 2015 ini memberikan dampak psikologis yang besar bagi seluruh jajaran Toyota Indonesia untuk terus bekerja keras agar dapat mencapai target ekspor kendaraan utuh tahun ini, yaitu naik 10 persen dari angka 160.000 yang dicapai tahun 2014 lalu,” ucap Direktur Korporasi dan Hubungan Eksternal TMMIN, I Made Dana Tangkas.

Dari angka ekspor Toyota di tujuh bulan pertama 2015 ini, varian Fortuner adalah penyumbang terbesar dengan pencapaian 28.500 unit. Di tempat kedua yaitu Vios dengan angka penjualan 27.900, diikuti Kijang Innova dengan angka 9.700. Sedangkan sisanya diisi varian Agya, Avanza, Rush, Town Ace, Town Lite, dan Yaris. Toyota pertama kali menembus angka 100.000 pada tahun 2012. Tetapi, saat itu angka ekspor menembus 100 ribu dalam hitungan per tahun.

 Sejak model kendaraan penumpang semacam Vios dan Yaris diproduksi secara lokal di Indonesia akhir tahun 2013, angka ekspor Toyota terus tumbuh. Hal itu tentu menjadi kebanggan tersendiri karena produk buatan Indonesia diakui lebih dari 70 negara di dunia. Selain berupa kendaraan utuh, TMMIN juga mengekspor kendaraan CKD (Completely Knock Down) sebanyak 24.600 unit hingga Juli. Tercatat, ekspor mesin sebanyak 31.800 unit yang terdiri dari mesin bensin sebanyak 24.800 unit dan mesin ethanol sebesar 7.000 unit.

Untuk ekspor komponen kendaraan, Toyota berhasil mencatat angka sebesar 34,5 juta buah. Daerah tujuan Toyota tersebar di seluruh dunia, seperti kawasan Asia-Pasifik dengan lebih dari 70 negara, Afrika, Amerika Latin, dan Timur Tengah. “Toyota berkomitmen untuk tumbuh bersama masyarakat Indonesia sesuai dengan semangat Toyota Berbagi (Bersama Membangun Indonesia) melalui penyediaan produk dan teknologi yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan, menjadi bagian dari perkembangan industry otomotif nasional, serta berperan aktif dalam kegiatan sosial kemasyarakatan,” tutup Made.

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.